Komponen Instrumen dan Hasil AKM untuk dilaporkan

Asesmen Kompetensi Minimum
Komponen instrumen dan Hasil AKM


Komponen Instrumen dan Hasil AKM untuk dilaporkan


Komponen Intrumen AKM


Untuk memastikan AKM mengukur kompetensi yang diperlukan dalam kehidupan, juga sesuai dengan pengertian Literasi Membaca dan Numerasi yang telah disampaikan terdahulu, soal AKM diharapkan tidak hanya mengukur topik atau konten tertentu tetapi berbagai konten, berbagai konteks dan pada beberapa tingkat proses kognitif.


Konten pada Literasi Membaca menunjukkan jenis teks yang digunakan, dalam hal ini dibedakan dalam dua kelompok yaitu teks informasi dan teks fiksi.


Pada Numerasi konten dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu Bilangan, Pengukuran dan Geometri, Data dan Ketidakpastian, serta Aljabar.


Tingkat kognitif menunjukkan proses berpikir yang dituntut atau diperlukan untuk dapat menyelesaikan masalah atau soal.


Proses kognitif pada Literasi Membaca dan Numerasi dibedakan menjadi tiga level. Pada Literasi Membaca, level tersebut adalah menemukan informasi, interpretasi dan integrasi serta evaluasi dan refleksi. Pada Numerasi, ketiga level tersebut adalah pemahaman, penerapan, dan penalaran.


Konteks menunjukkan aspek kehidupan atau situasi untuk konten yang digunakan. Konteks pada AKM dibedakan menjadi tiga, yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik.


Penjelasan lebih detil mengenai komponen AKM disajikan sebagai berikut:


A. KONTEN AKM


Konten AKM Literasi dan Numerasi
Konten AKM Literasi dan Numerasi


1. Literasi Membaca

  • Teks informasi, teks yang bertujuan untuk memberikan fakta, data, dan informasi dalam rangka pengembangan wawasan serta ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah. 
  • Teks fiksi, teks yang bertujuan untuk memberikan pengalaman mendapatkan hiburan, menikmati cerita, dan melakukan perenungan kepada pembaca.


2. Numerasi

  • Bilangan, meliputi representasi, sifat urutan, dan operasi beragam jenis bilangan (cacah, bulat, pecahan, desimal).
  • Pengukuran dan geometri, meliputi mengenal bangun datar hingga menggunakan volume dan luas permukaan dalam kehidupan sehari-hari. Juga menilai pemahaman peserta didik tentang pengukuran panjang, berat, waktu, volume dan debit, serta satuan luas menggunakan satuan baku.
  • Data dan ketidakpastian, meliputi pemahaman, interpretasi serta penyajian data maupun peluang. 
  • Aljabar, meliputi persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan fungsi (termasuk pola bilangan), serta rasio dan proporsi.



B. Proses Kognitif AKM


Proses Kognitif Literasi dan Numerasi
Proses Kognitif Literasi dan Numerasi


1. Literasi Membaca

  • Menemukan informasi, mencari, mengakses serta menemukan informasi tersurat dari wacana. 
  • Interpretasi dan integrasi, memahami informasi tersurat maupun tersirat, memadukan interpretasi antar bagian teks untuk menghasilkan inferensi.
  • Evaluasi dan refleksi, menilai kredibilitas, kesesuaian maupun keterpercayaan teks serta mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks.


2. Numerasi

  • Pemahaman, memahami fakta, prosedur serta alat matematika.
  • Penerapan, mampu menerapkan konsep matematika dalam situasi nyata yang bersifat rutin.
  • Penalaran, bernalar dengan konsep matematika untuk menyelesaikan masalah bersifat non rutin.



C. Konteks AKM


Konteks Literasi dan Numerasi
Konteks Literasi dan Numerasi


1. Literasi Membaca

  • Personal, berkaitan dengan kepentingan diri secara pribadi.
  • Sosial Budaya, berkaitan dengan kepentingan antar individu, budaya dan isu kemasyarakatan.
  • Saintifik, berkaitan dengan isu, aktivitas, serta fakta ilmiah baik yang telah dilakukan maupun futuristic.


2. Numerasi

  • Personal, berkaitan dengan kepentingan diri secara pribadi.
  • Sosial Budaya, berkaitan dengan kepentingan antar individu, budaya dan isu kemasyarakatan.
  • Saintifik, berkaitan dengan isu, aktivitas, serta fakta ilmiah baik yang telah dilakukan maupun futuristic.



HASIL AKM Dilaporkan


Hasil AKM dilaporkan dalam empat kelompok yang menggambarkan tingkat kompetensi yang berbeda.


Urutan tingkat kompetensi dari yang paling kurang adalah: 

  1. Perlu Intervensi Khusus, 
  2. Dasar, 
  3. Cakap, 
  4. Mahir. 


Penjelasan tiap tingkat kompetensi pada Literasi Membaca dan Numerasi dijelaskan dibawah ini:


Tingkat Kompetensi Literasi Membaca


Kompetensi Literasi Membaca
Kompetensi Literasi Membaca


  • Perlu Intervensi Khusus: Murid belum mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks ataupun membuat interpretasi sederhana.
  • Dasar: Murid mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks serta membuat interpretasi sederhana.
  • Cakap: Murid mampu membuat interpretasi dari informasi implisit yang ada dalam teks; mampu membuat simpulan dari hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks.
  • Mahir: Murid mampu mengintegrasikan beberapa informasi lintas teks; mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap isi teks.



Tingkat Kompetensi Numerasi


Kompetensi Numerasi
Kompetensi Numerasi


  • Perlu Intervensi Khusus: Murid hanya memiliki pengetahuan matematika yang terbatas. Murid menunjukkan penguasaan konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang terbatas.
  • Dasar: Murid memiliki keterampilan dasar matematika: komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep dasar terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan masalah matematika sederhana yang rutin.
  • Cakap: Murid mampu mengaplikasikan pengetahuan matematika yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam.
  • Mahir: Murid mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah kompleks serta nonrutin berdasarkan konsep matematika yang dimilikinya.



Semoga buku saku dapat bermanfaat terutama bagi kelanjutan dunia pendidikan di Indonesia dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Aamiin.

Posting Komentar untuk "Komponen Instrumen dan Hasil AKM untuk dilaporkan"