Polusi atau Pencemaran Menurut Kaidah Bahasa Indonesia beserta Pembahasaannya

pencemaran lingkungan
polusi atau pencemaran

Arti Kata Polusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Wikipedia


Polusi sebuah istilah yang tak terpisahkan dengan kata Pencemaran, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Polusi adalah pengotoran (tentang air, udara, dan sebagainya); pencemaran: Contoh kalimat; Gubernur tidak mengizinkan pembangunan industri yang banyak menimbulkan Polusi. Materi Pelajaran ini berjudul Polusi atau Pencemaran Menurut Kaidah Bahasa Indonesia beserta Pembahasaannya.

Menurut pendapat lain jawaban dari brainly.co.id, Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya komponen biotik maupun biotik yang menyebabkan ketidakstabilan dalam lingkungan sehingga kualitasnya menurun.

Selanjutnya Polusi adalah hal-hal yang ada di tanah, air maupun udara yang terjadi karena pengotoran zat berbahaya di dalam nya atau sering disebut tercemar.

Kesimpulan dari arti kata Polusi adalah bahwa Polusi dan Pencemaran adalah (sinonim) sebuah kata yang mempunyai arti sama yaitu sebuah perubahan kualitas lingkungan baik air, udara, tanah,dll. tetapi kata pencemaran lebih akrab didengar dan digunakan dibanding polusi.

Dikutip dari wikipedia.org Polusi atau Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Polusi atau Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Untuk mencegah terjadinya polusi atau pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.

Pencemaran terhadap lingkungan dapat terjadi di mana saja dengan laju yang sangat cepat, dan beban pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.

Ada beberapa kategori Polusi atau Pencemaran yang wajib kita ketahui untuk memudahkan, disini kami menggunakan istilah pencemaran. yaitu;
  1. Pencemaran air
  2. Pencemaran udara
  3. Pencemaran tanah
  4. Pencemaran logam berat
  5. Pencemaran suara


Pencemaran air


Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi.
Pencemaran Lingkungan
pencemaran air

Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia.

Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.

Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran

Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur).

Telah dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya.

Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah polusi juga.

Dalam laporan nasional yang terbaru, kualitas air di Amerika Serikat, 45% dari mil sungai dinilai, 47% dari danau hektare dinilai, dan 32% dari teluk dinilai dan muara mil persegi diklasifikasikan sebagai tercemar.

Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan.

Fenomena alam seperti gunung berapi, ledakan alga, kebinasaan ikan, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.


Penyebab terjadinya Pencemaran Air


Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
  1. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
  2. Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
  3. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
  4. Seperti limbah pabrik yang mengalir ke sungai seperti di Sungai Citarum.
  5. Pencemaran air oleh sampah.
  6. Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan.
  7. Kandang hewan peliharaan yang berdekatan dengan sungai membuat air tercemar karena kotoran hewan dibuang ke sungai.


Akibat terjadinya Pencemaran Air
  1. Dapat menyebabkan banjir
  2. Erosi
  3. Kekurangan sumber air
  4. Dapat membuat sumber penyakit
  5. Tanah Longsor
  6. Dapat merusak Ekosistem sungai
  7. Merusak tanaman yang disiram.
  8. Kerugian untuk Nelayan, Petani sayuran dan masyarakat yang tinggal dekat pesisir sungai.


Pencemaran udara


Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran Lingkungan
pencemaran udara

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

Pencemaran udara di dalam ruangan dapat mempengaruhi kesehatan manusia sama buruknya dengan pencemaran udara di ruang terbuka.


Sumber polusi udara


Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran.

Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.

Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global yg mempengaruhi;

Aktivitas manusia sebagai sumber polusi udara
  • Transportasi
  • Industri
  • Pembangkit listrik
  • Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar) termasuk pembakaran biomassa secara tradisional
  • Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti CFC


Sumber alami yang mengakibatkan polusi udara
  • Gunung berapi
  • Rawa-rawa
  • Kebakaran hutan
  • Denitrifikasi
  • Dalam kondisi tertentu, vegetasi dapat menghasilkan senyawa organik volatil yang signifikan yang mampu bereaksi dengan polutan antropogenik membentuk polutan sekunder


Sumber-sumber lain yang mengakibatkan polusi udara
  • Transportasi
  • Kebocoran tangki gas
  • Gas metana dari tempat pembuangan akhir sampah
  • Uap pelarut organik


Jenis-jenis bahan pencemar udara (polutan)


Adapun Jenis-jenis bahan pencemar udara adalah:
  1. Karbon monoksida
  2. Oksida nitrogen
  3. Oksida sulfur
  4. CFC
  5. Hidrokarbon
  6. Senyawa organik volatil
  7. Partikulat
  8. Radikal bebas


Dampak yang timbul dari Pencemaran Udara


Dampak Pencemaran Udara bagi kesehatan


Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar.

Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.

Diperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah pada tahun 2015.


Dampak terhadap tanaman


Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.


Terjadinya Hujan Asam


pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
  • Mempengaruhi kualitas air permukaan
  • Merusak tanaman
  • Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
  • Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan


Efek rumah kaca


Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.

Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.

  • Peningkatan suhu rata-rata bumi
  • Pencairan es di kutub
  • Perubahan iklim regional dan global
  • Perubahan siklus hidup flora dan fauna


Kerusakan lapisan ozon


Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20–35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer.

Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.


Pencemaran tanah


Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran Lingkungan
limbah yang dibuang di tanah

Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah, serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.

Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.


Pencemaran Tanah Pada kesehatan


Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.

Timbal sangat berbahaya pada anak-anak karena dapat menyebabkan kerusakan otak dan kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, bahkan beberapa bahkan tidak dapat diobati.

PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat.

Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata, dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun atau berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.

Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya, dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.

Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas.

Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung yang menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian.

Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.

Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.


Penanganan Pencemaran Tanah


Remediasi


Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).

Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.

Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.


Bioremediasi


Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).

Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam).

Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur, dan sebagainya.


Pencemaran logam berat


Dikutip dari laman bppp-tegal.com Logam berat merupakan istilah yang digunakan untuk menamai kelompok metal dan metalloid dengan densitas lebih besar dari 6 g/cm3. Jenis-jenis logam tersebut meliputi: Merkuri (Hg), Timbal (Pb), Arsen (As), Kadmium (Cd), Khromium (Chromium), Cuprum (Cu), dan Nikel (Ni).
Pencemaran lingkungan
limbah yang mengandung logam berat

Logam-logam tersebut sering dihubungkan dengan adanya masalah pencemaran dan toksitas perairan (pesisir dan laut), karena keberadaannya yang membahayakan dan sering mencemari lingkungan baik berupa pencemaran udara maupun pencemaran air. Nama lain logam berat/ heavy metal yaitu “Trace metal”.

Sejauh itu logam berat yang sering mengkontaminasi air yaitu merkuri dan timbal. Ikan yang mengkonsumsi merkuri dan timbal tidak mampu menguraikannya, sehingga apabila ikan tersebut dikonsumsi, juga masih mengandung merkuri dan timbal yang membahayakan bagi manusia.

Meskipun manusia sebagai makhluk hidup memerlukan beberapa jenis logam seperti Mn, Fe, Cu dan Zn dalam jumlah yang sangat kecil karena logam-logam tersebut merupakan mikronutrien yang sangat esensial, namun ada beberapa jenis logam lain seperti Hg, Cd, Pb dan Ni yang sangat tidak diharapkan keberadaanya dalam tubuh makhluk hidup meskipun dalam jumlah yang sangat kecil. Logam-logam tersebut sangat beracun.


Sumber Logam Berat di Laut


Sumber logam berat di laut dapat dibagi 2, yaitu sumber yang bersifat alami dan buatan. Logam berat yang masuk ke laut secara alami berasal dari 3 sumber, yaitu :
  1. Masukan dari daerah pantai (coastal supply), yang berasal dari sungai dan hasil abrasi pantai oleh aktivitas gelombang;
  2. Masukan dari laut dalam (deep sea supply), meliputi logam-logam yang dibebaskan aktivitas gunung berapi di laut dalam dan logam-logam yang dibebaskan dari partikelatau sedimen oleh proses kimiawi ;
  3. Masukan dari lingkungan dekat daratan pantai, termasuk logam-logam yang ditransportasi ikan dari atmosfer sebagai partikel-partikel debu.

Sedangkan sumber-sumber buatan adalah logam-logam yang dibebaskan oleh proses-proses industri logam dan batu-batuan.


Pengaruh Logam Berat Terhadap Ekosistem Laut


Logam berat yang dilimpahkan ke perairan, baik sungai ataupun laut akan mengalami proses-proses seperti pengendapan, adsorpsi dan absorpsi oleh organisme-organisme perairan.

Prosi (1979) menyatakan bahwa pemindahan logam berat kedalam organisme dapat dipengaruhi pula oleh kebiasaan organisme dalam cara memakan makanannya (feeding habit), sebagai berikut:
  • Phytophagus (misal : Gastropoda, Crustacea)
  • Filter feeding (misal : Zooplankton, barnacle, dan bivalva)
  • Sediment feeding (misal: Polychaeta dan oligochaeta)
  • Detritus feeding (misal : gastropoda, isopoda, dan amphipoda)
  • Carnivorous (misal : Zooplakton, Polychaeta, gastropoda, Crustacea, larva serangga air tawar dan ikan)

Sedangkan pengaruh logam berat terhadap organisme-organisme tersebut atas dasar daya racunnya dibagi menjadi 2 yaitu:
  1. yang bersifat lethal atau mematikan à LC50 (median lethal concentration), dan
  2. yang bersifat sublethal.


Pengaruh sublethal dibedakan atas 3 macam yaitu:
  1. menghambat pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi
  2. menyebabkan terjadinya perubahan morfologi
  3. merubah tingkah laku organisme.


Pengaruh Logam Berat terhadap Kesehatan Manusia


Manusia sebagai makhluk hidup memerlukan beberapa logam seperti : Mn, Fe, Cu, Zn dalam jumlah yang sangat kecil. Tetapi ada beberapa logam lain yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, yaitu Hg, Cd, Pb, dan Ni.

Logam-logam tersebut bersifat sangat toksik (beracun). Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui rantai makanan, inhalasi, maupun penetrasi melalui kulit. Logam tersebut terakumulasi dalam tubuh, dan meracuni manusia.

Berikut adalah berapa contoh kasus keracunan pada manusia akibat pencemaran logam berat.


Dampak Pencemaran Merkuri(Hg)


Sifat-sifat kimia dan fisik logam merkuri dibutuhkan untuk berbagai keperluan industri maupun penelitian. Menurut Sunu (2001) merkuri mempunyai beberapa sifat, diantaranya :
  1. Merkuri dan komponen-komponennya bersifat racun terhadap semua makhluk hidup ;
  2. Merkuri merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair pada suhu 25o C dan mempunyai titik beku terendah dari semua logam yaitu sekitar – 39 oC.
  3. Bentuk murninya, zat cair putih keperakan yang mudah menguap seperti banyak digunakan dalam thermometer ;


Lebih lanjut dikatakan bahwa limbah merkuri yang terbuang ke sungai, danau dan laut dapat mengkontaminasi ikan-ikan dan makhluk air lainnya seperti ganggang dan tanaman air.

Ikan-ikan kecil dan makhluk air lainnya yang telah terkontaminasi merkuri dimakan hewan air yang lebih besar, atau merkuri masuk masuk ke tubuh melalui insang. Sementara merkuri masuk ke dalam tubuh manusia dapat lewat udara, air, atau makanan yang terserap dalam jumlah yang bervariasi.

Biota air yang paling banyak mengkonsumsi merkuri adalah ikan dan kerang. Tubuh manusia tidak dapat mengolah bentuk-bentuk merkuri monometil sehingga merkuri tersebut tinggal dalam tubuh relatif lama, tinggal dalam hati, ginjal, otak, dan darah yang dapat menimbulkan dampak kesehatan akut dan kronis.

Contoh kasus keracunan merkuri adalah kasus yang terjadi di Teluk Minamata, Jepang pada tahun 1953 sampai dengan 1960.

Kasus ini merupakan kasus keracunan merkuri terbesar yang pernah terjadi. Ciri-ciri penderita : korban terjadi kelemahan otot, kehilangan penglihatan, kelumpuhan, bahkan ada yang koma dan meninggal. Penyebab : akibat makan hasil laut seperti : ikan, kerang yang telah terkontaminasi metil-merkuri dari limbah industri petrokimia Chisso Minamata Factory, Jepang.

Penyakit ini dikenal dengan penyakit Minamata. Metil-merkuri dapat meracuni janin, merusah sistem saraf pusat, hambatan mental, dan gangguan pergerakan.

Kasus keracunan merkuri lainnya adalah yang terjadi di Irak (1961), di Pakistan barat (1963), di Guatemala (1966), di Nigata, Jepang (1968).

Keracunan tersebut terutama disebabkan oleh konsumsi ikan yang tercemar merkuri atau mengkonsumsi biji-bijian yang diberi perlakuan dengan merkuri.

Selain gejala tersebut keracunan merkuri ditandai dengan sakit kepala, sukar menelan, penglihatan menjadi kabur dan daya dengar menurun.

Selain itu orang yang keracunan merkuri merasa tebal di bagian kaki dan tangannya, mulut terasa tersumbat logam, gusi membengkak disertai pula dengan diare.

Selanjutnya kematian dapat terjadi karena kondisi tubuh yang semakin lemah. Wanita yang mengandung akan melahirkan bayi yang cacat apabila keracunan merkuri (Wardhana, 2004).


Dampak Perncemaran Timbal (Pb)


Timbal (Pb) adalah logam lunak kebiruan atau kelabu keperakan yang lazim terdapat dalam kandungan endapan sulfit yang tercampur mineral-mineral lain, terutama seng dan tembaga.

Timbal merupakan logam yang amat beracun yang pada dasarnya tidak dapat dimusnahkan serta tidak terurai menjadi zat lain dan bila berakumulasi dalam tanah akan tersimpan relatif lama. Karena itu apabila timbal yang terlepas ke lingkungan akan menjadi ancaman bagi makhluk hidup (Sunu, 2001).

Timbal digunakan pada bensin untuk kendaraan, cat dan pestisida. Sampai dengan tahun 2000, bensin menggunakan timbal masih digunakan di Indonesia, sementara di negara-negara yang peduli lingkungan sudah melarang penggunaan bensin yang mengandung timbal.

Timbal juga digunakan untuk produk-produk logam seperti : amunisi, pelapis kabel, bahan kimia, pewarna, pipa, solder, dan sebagainya. Pencemaran timbal dapat terjadi di udara maupun tanah.

Timbal dapat tersimpan dalam tulang dan dapat mempengaruhi kesehatan secara menyeluruh selama masa ketegangan (stres), kehamilan, penderita osteoporosis (tulang keropos).

Dampak utama pencemaran timbal dalam dosis yang banyak dapat berpotensi mengganggu kesehatan, antara lain:
  • Kelambanan dalam pengembangan neurologis saraf dan fisik pada anak ;
  • Keguguran kandungan, dan kerusakan sistem reproduksi pria ;
  • Penyakit saraf, perubahan daya pikir dan perilaku ;
  • Tekanan darah tinggi, dan anemia.


Dampak Pencemaran Kadmium (Cd)


Kadmium (Cd) sebagai unsur alami dalam tanah merupakan logam lunak yang berwarna keperakan dan bersifat tidak pecah atau terurai menjadi bagian-bagian yang kurang beracun.

Kadmium pada kadar rendahpun masih beracun, karena kemampuannya berkumpul dalam tanah (Sunu, 2001). Sebagian besar limbah kadmium dalam air diakibatkan oleh kegiatan proses penyepuhan secara elektrolisis.

Sedangkan sumber pencemaran kadmium di udara sebagian besar karena adanya kegiatan industri yang menggunakan seng.

Dampak lainnya dari menghirup maupun memakan/meminum unsur kadmium dapat mengakibatkan gangguan kesehatan berupa :
  1. gangguan pernafasan,
  2. gangguan pada ginjal dan hati.


Menurut Wittman (1979) dalam Supriharyono (2002), Kadmium masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan atau tertelan bersama makanan.

Hampir semua organ tubuh dapat mengabsorbsi kadmium, dan konsentrasi yang paling tinggi biasanya terjadi di dalam hati dan ginjal.

Racun kadmium menimbulkan penyakit sebagai berikut : kehamilan, lactasi, ketidakseimbangan dalam internal sekresi, penuaan, kekurangan kalsium, indra penciuman, mulut kering, kerusakan sumsum tulang, paru-paru basah, dan lain lain

Pada th 1947, masyarakat Jepang disekitar Sungai Jintsu, Toyama dijangkiti penyakit aneh, yaitu semacam rematik. Penderitanya meraung keras-keras karena rasa nyeri pada tulang.

Penyakit ini disebut Ïtai-itai”, yang artinya “auch-auch”. Tahun 1968 diketahui bahwa penyakit tersebut berasal dari racun kronis Cadmium, limbah perusahaan tambang Mitsui. Cadmium masuk kedalam tubuh melalui pernafasan dan makanan. Konsentrasi tertinggi pada hati dan ginjal.


Dampak Pencemaran Chromium (Cr)


Logam chromium dilaporkan juga beracun terhadap manusia. Pengaruh racun ini pada awalnya diketahui di Jepang. Ittman (1979) dalam Supriharyono (2002) menulis bahwa pada tahun 1960 masyarakat yang tinggal didaerah sekitar Pabrik Kiryama, Nippon-Denko Concern di Pulau Hokaido, Jepang, banyak yang menderita kanker paru-paru.

Pada akhirnya, berdasarkan penelitian yang intensif diketahui bahwa penyakit tersebut sebagai akibat masyarakat menghirup debu yang mengandung chromium valensi IV (Chromium 4+) dan valensi VI (Chromium 6+).


Pencemaran suara


Pencemaran suara adalah keadaan di mana masuknya suara yang masuk terlalu banyak sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan manusia.
Pencemaran lingkungan
suara bising

Pencemaran suara cukup menjadi ancaman serius bagi kualitas lingkungan terutama dibagian suasana.

Sumber pencemaran suara adalah kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia. Bunyi disebut bising apabila inetensitasnya telah melampaui 50 desibel.

Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh banyak mesin industri, kendaraan bermotor, dan pesawat terbang bila berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang permanen.


Materi Pelajaran ini berjudul Polusi atau Pencemaran Menurut Kaidah Bahasa Indonesia beserta Pembahasaannya


Demikianlah yang kami sampaikan tentang Polusi dan pembahasannya, semoga bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya. aamiin.

Terimakasih telah membaca sampai selesai materi pelajaran yang berjudul Polusi atau Pencemaran Menurut Kaidah Bahasa Indonesia beserta Pembahasaannya dengan link https://www.pediapendidikan.com/2019/06/polusi-atau-pencemaran-beserta-dampaknya.html

Posting Komentar untuk "Polusi atau Pencemaran Menurut Kaidah Bahasa Indonesia beserta Pembahasaannya"