Kesalahan-kesalahan dalam Penskoran Penilaian Kinerja Oleh Guru

Sumber Kesalahan dalam penskoran Penilaian Kinerja

Kesalahan-kesalahan dalam Penskoran Penilaian Kinerja Oleh Guru
Penskoran Penilaian Kinerja


Pediapendidikan.com - Permasalahan yang sering muncul dalam mendesain dan menggunakan penilaian kinerja yaitu permasalahan yang berkaitan dengan validity, reliability, dan fairness. Untuk mengurangi permasalahan tersebut, maka pada artikel ini akan dijelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan penilaian kinerja.


Berikut dibawah ini Kesalahan-kesalahan dalam Penskoran Penilaian Kinerja Oleh Guru yang kami kutip melalui Buku Panduan Penilaian Kinerja yang diterbitkan Pusat Penilaian Pendidikan.


Kesulitan utama dalam penilaian kinerja adalah dalam hal penskorannya. Paling tidak ada tiga sumber kesalahan dalam penskoran penilaian kinerja yaitu:


Masalah dalam Rubrik


Rubrik/pedoman penskoran tidak jelas sehingga sukar untuk digunakan oleh penilai. Selain itu aspek-aspek yang harus dinilai juga sukar untuk diskor, karena aspek-aspek tersebut sukar untuk diamati.


Hal yang demikian akan mengakibatkan hasil penskoran menjadi tidak valid, tidak akurat (tidak reliabel), dan tidak objektif.


Masalah Prosedural


Prosedur yang digunakan dalam penilaian keterampilan atau penilaian kinerja tidak baik sehingga dapat mempengaruhi hasil penskoran.


Masalah yang biasanya terjadi adalah pemberi skor (penskor) harus menskor aspek-aspek yang terlalu banyak. Bagi penskor, makin sedikit aspek yang harus dinilai, makin baik. 


Dalam hal ini perlu ditekankan bahwa dalam membuat pedoman penskoran, semua aspek penting yang mempengaruhi kualitas hasil akhir harus dicantumkan. 


Masalah lainnya adalah jumlah penskor hanya satu orang, sehingga sukar untuk membuat perbandingan terhadap hasil penskorannya.


Masalah Bias pada Penskor


Penskor cenderung sukar dalam hal menghilangkan masalah “personal bias”.


Pada waktu melakukan penskoran terhadap hasil pekerjaan peserta didik, ada kemungkinan penskor mempunyai masalah “generosity error”, artinya penskor cenderung memberi nilai yang tinggi, walaupun kenyataan yang sebenarnya hasil pekerjaan peserta didik tidak baik.


Kemungkinan juga penskor mempunyai masalah “severity error”, artinya penskor cenderung memberi nilai yang rendah, walaupun kenyataannya hasil pekerjaan peserta didik tersebut baik.


Kemungkinan lain, penskor juga cenderung dapat memberi skor yang sedang-sedang saja, walaupun kenyataan yang sebenarnya hasil pekerjaan peserta didik ada yang baik dan ada yang tidak baik.


Masalah lain adalah adanya kemungkinan penskor tertarik atau simpati kepada peserta tes sehingga sukar baginya untuk memberi nilai yang objektif (halo effect).


Demikian yang dapat kami sampaikan tentang Kesalahan-kesalahan dalam Penskoran Penilaian Kinerja Oleh Guru, semoga bermanfaat untuk kita semua, aamiin.

Posting Komentar untuk "Kesalahan-kesalahan dalam Penskoran Penilaian Kinerja Oleh Guru"